
Dalam suatu doa, saya minta kepada Allah, agar diberikan setangkai bunga indah yang segar untuk hiasan taman rumahku, tapi pada kenyataan aku diberi setangkai pohon yang berduri tajam, aku minta kepada Allah, agar diberi binatang yang indah sebagai teman dari hiasan taman rumahku, tapi aku diberi olehnya seekor ulat bulu yang bisa membuat tubuh kita gatal apabila mengenai bulunya.
Kemudian aku protes pada Allah tentang ketidakadilan ini, mengapa semuanya berbeda dari apa yang diinginkan.
Ups… selang waktu kemudian, setangkai pohon yang berduri itu berbunga sekuntum bunga yang indah, sungguh indah dan harumnya pun semerbak. Ulat bulu yang membikin gatal, telah berubah menjadi kupu – kupu yang indah, dia bersinergi dengan bunga menghiasi taman rumahku.
Kebanyakan diantara kita terlalu berburuk sangka kepada Allah, ketika menurunkan cobaan , kita anggap Allah tidak sayang pada kita. Ketika Allah mencoba mau menaikkan ‘ kelas ‘dengan memberikan ujian , maka kita dengan cepat mengeluhkan, kenapa allah tidak adil dan lain sebagainya.
Namun, ketika kita diberikan karunia, maka kita sering lupa untuk bersyukur, berterima kasih, kalo pun bersyukur, mungkin hanya sekedar lip service tanpa penghayatan, dan sedikit Allah ‘ mencubit ‘ kita langsung protes… nah…ketahuan … syukur hanya sekedar lip service… Paham..??!!
Jangan bersedih bila dicubit….., Karena cubitan adalah salah satu skenario yang harus dijalani.
Jangan lupa diri bila menerima karunia… karena karunia adalah bentuk cubitan juga, namun dalam bentuk cubitan yang disenangi.. ..
Saya bukan berpetuah apalagi menggurui, tapi hanya sekedar belajar nulis…. Jadi jangan cubit dong…
Kemudian aku protes pada Allah tentang ketidakadilan ini, mengapa semuanya berbeda dari apa yang diinginkan.
Ups… selang waktu kemudian, setangkai pohon yang berduri itu berbunga sekuntum bunga yang indah, sungguh indah dan harumnya pun semerbak. Ulat bulu yang membikin gatal, telah berubah menjadi kupu – kupu yang indah, dia bersinergi dengan bunga menghiasi taman rumahku.
Kebanyakan diantara kita terlalu berburuk sangka kepada Allah, ketika menurunkan cobaan , kita anggap Allah tidak sayang pada kita. Ketika Allah mencoba mau menaikkan ‘ kelas ‘dengan memberikan ujian , maka kita dengan cepat mengeluhkan, kenapa allah tidak adil dan lain sebagainya.
Namun, ketika kita diberikan karunia, maka kita sering lupa untuk bersyukur, berterima kasih, kalo pun bersyukur, mungkin hanya sekedar lip service tanpa penghayatan, dan sedikit Allah ‘ mencubit ‘ kita langsung protes… nah…ketahuan … syukur hanya sekedar lip service… Paham..??!!
Jangan bersedih bila dicubit….., Karena cubitan adalah salah satu skenario yang harus dijalani.
Jangan lupa diri bila menerima karunia… karena karunia adalah bentuk cubitan juga, namun dalam bentuk cubitan yang disenangi.. ..
Saya bukan berpetuah apalagi menggurui, tapi hanya sekedar belajar nulis…. Jadi jangan cubit dong…