Jumat, Januari 22, 2010

Melepas ikatan


Harta adalah salah satu kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk kita nikmati, kenikmatan indrawi ini adalah kenikmatan dasar dari makhluk hidup semua mamalia. Kita tengok, semua mamalia akan merasa senang dan nyaman apabila diberikan “ Harta “ yang sesuai dengan keinginan mereka, bisa jadi tempat tinggal, makanan dan lain sebagainya.

Demikian juga halnya manusia, maka manusia akan merasakan kenikmatan, apabila semua apa yang diinginkan, baik berupa harta, jabatan, pangkat dan kedudukan dapat dia capai. Jadi pada dasarnya, kenikmatan itu adalah kenikmatan terendah dari manusia, yang hanya sebatas kenikmatan indrawi manusia dan bisa dapat berbentuk apapun.



Jika kita sadar akan “ Kepemilikan “ itu, dimana semua apa yang kita miliki sejatinya adalah bukan milik kita, maka kita tidak akan terikat dengan kenikmatan tersebut, karena sekali terikat maka ikatannya akan semakin kuat dan akan mengikat terus. Untuk itu perlu kesadaran yang tinggi bahwa kenikmatan indrawi tersebut hanyalah nisbi.. tidak mutlak, agar sampai ikatan ini tidak semakin erat dan semakin kokoh mengikat diri kita.



Untuk melepas ikatan tersebut, atau setidaknya melonggarkan ikatan tersebut, ada baiknya kita mendefinisakan ulang tentang arti sebuah “kepemilikan”. Apa sih yang menjadi milik aku ? pada saat kita mengatakan bahwa sesuatu itu milik aku, maka kita telah “ mengikatkan” secara emosi terhadap apa yang disebut dengan milikku. Semakin erat ikatannya, maka semakin intens ikatan emosi yang diberikan. maka apabila terjadi sesuatu dengan “ Milik aku “ tersebut, maka dengan mudah emosi kita akan meledak. Contoh, banyak orang akan marah, apabila mobil mewahnya tergores karena terserempet becak misalnya. Kalo kita melihat, bahwa mobil tersebut hanyalah seonggok besi, artinya “ kita tidak mempunyai ikatan emosi “ maka kita akan mudah memaafkan orang tersebut.

Selain itu, berbagi dengan sesama adalah cara yang tepat untuk melepaskan ikatan itu. Misalnya “ baju “ kita yang terbaik dan terbaru, dengan iklas kita berikan kepada orang lain atau kita ambil uang dari ATM kita, “ sebelom dibobol “ orang lain, maka kita membobolnya sendiri dan diberikan secara iklas kepada orang lain.

Percayalah, apabila kita bisa memberi dengan tulus ikhlas.. maka balasannya akan berlipat dan bahkan mungkin kita tidak percaya.

Terakhir, kandjeng nabi bersabda :” sesungguhnya harta kamu itu cuma 3 yaitu apa yang kamu makan, apa yang kamu pakai dan apa yang kamu sedekahkan” . Sungguh sentilan dari manusia yang mulia kepada kita semua, untuk sadar , bahwa semua apa yang kelihatan milik kita, sejatinya bukan milik kita. Karena semua itu hanyalah titipan dari Tuhan, sebagai ujian dan cobaan buat kita.



Jadi… mau mencoba melepas kelekatan anda … saya siap menerima.. hi..hi..hi…

Kamu Elang, bukan ayam

*Kamu Elang, bukan ayam* Dahulu kala, entah gimana cerita awalnya, ada sebutir telor elang yg di erami oleh induk ayam. setelah meneta...