Selasa, April 27, 2010

Selalu ada jalan keluar by Syeikh Dr. Aidh bin Abdullah Al Qarni




Suatu masalah itu jika menyempit, maka tabiatnya ia menjadi meluas. Jika tali ditarik keras-keras, ia akan terputus. Jika malam semakin gelap, pertanda akan muncul fajar. Itulah sunnah kehidupan yang sudah dan terus berlaku. Itulah hikmah yang pasti
terjadi.

Maka, relakanlah jiwamu untuk meridhoi kondisinya. Karena, setelah kehausan pasti akan ada air. Setelah musim semi akan datang musim penghujan.

Mungkin saja betapa banyak kesedihan yang engkau keluhkan. Tapi permudahlah urusanmu. Lapangkanlah pikiranmu. Tidakkah engkau membaca firman Allah SWT " Alam nasyrah laka sadrak...." ( Bukankah kami lapangkan dadamu ). Tidakkah engkau berbahagia karena di dunia ini masih terhampar banyak harapan. Di dunia ini masih banyak kemudahan.

Wahai yang berkeluh tentang banyak urusan. Lalu menjalani hidup serasa dalam kurungan. Sementara air matanya terus mengalir karena sedih. Sesungguhnya dalam pakaian Yusuf AS terdapat obat yang menyembuhkan kebutaan dua mata Ya'kub AS. Sesungguhnya dalam air dingin yang diguyur kesekujur tubuh, adalah kesembuhan bagi penyakit yang di derita Ya'kub AS.

Untuk rasa sakit, ada kesembuhan. Untuk penyakit, ada obat. Untuk haus, ada air. Untuk kesulitan, ada kelapangan. Dalam kesempitan, ada kebahagiaan. Dalam gelap, pasti akan ada cahaya terang. Api yang menghimpit Ibrahim Al Khalil, bisa menjadi mudah dan dingin. Lautan di hadapan Musa AS bisa terbelah dan digunakan untuk berjalan. Yunus Bin Matta AS, akhirnya keluar dari tiga gulita, karena kasih sayang Allah Al Jaliil (Yang Maha Mulia ). Rasulullah Al Mukhtar ( yang Terpilih ) pernah berada di dalam gua, dikelilingi oleh para kuffar. Hingga berkata Abu Bakar Ash Shiddiq ra, " Sesungguhnya orang-orang kafir hanya berjarak beberapa
jengkal. Kami khawatir bila terjadi kehancuran. " Berkata Rasul sang pemilik keyakinan dengan penuh ketegasan, " Sesungguhnya Allah bersama kita. Dia mendengarkan kita. Dia melindungi kita. Sebagaimana Dia telah menghimpun kita.

Katakanlah kepada orang yang tenggelam dalam putus asa dan telah terjatuh. Kepada orang yang telah patah arang dan terpuruk. Kepada orang yang ternodai pemahamannya dalam masalah taqdir. Bekerjalah dan beramallah, sesungguhnya Allah SWT justru menurunkan hujan setelah manusia putus ada terhadap hujan.

Adalah Bilal pernah terkapar di atas tanah tandus, tapi dialah yang kemudian menaiki Ka'bah Baitullah untuk mengumandangkan seruan adzan. Dialah yang memperdengarkan bumi dengan suara langit. Adalah Yusuf AS pernah lama terpenjara di balik jeruji besi. Tapi kemudian ia bisa menjadi seorang Raja Mesir setelah Al Aziz. Adalah Umar Bin Khattab ra seorang penggembala kambing di Mekkah. Lalu dialah orang yang bisa menebarkan keadilan dalam masa kekuasaannya. Lalu namanya terpahat di baju besi. Lalu dia yang memotong tali pelanggaran. Lalu dia yang suaranya menggelegar menghentak penguasa tiran.

Allah SWT pasti akan menciptakan kemudahan setelah kesulitan. Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya pasti ada keadaan lain yang Allah berikan setelah kesulitan? Allah SWT yang mematahkan tali pengikat orang-orang yang terpenjara di jeruji para penguasa otoriter. Allah SWT yang akan menghapus air mata anak-anak yatim. Apakah engkau pernah melihat orang
faqir yang selamanya tidak mempunyai uang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya? Apakah engkau mendapati seorang tahanan selamanya berada di dalam penjara yang gelap? Tidak ada bencana yang terus menerus terjadi. Karena di sana ada Allah SWT Yang Maha Sendiri dan satu-satunya Tempat Meminta.

Siapapun yang melazimkan istighfar, maka Allah SWT akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitannya. Allah SWT yang akan memberinya jalan penyesalan terhadap setiap kegundahannya. Laa HAULA Wa Laa Quwwata Illa Billah, tidak ada daya dan upaya kecuali Allah SWT. Dengan kalimat itu, segala beban mampu terpikul, semua kengerian bisa terlewati,
seluruh keadaan bisa lebih baik, lebih melapangkan pikiran dan menambahkan rasa ridho kepada Allah Al Jalal.

Beritakanlah kegembiraan kepada malam, dengan datangnya waktu subuh yang menyapu gelap dari puncak gunung-gunung. Beritakanlah kegembiraan kepada musim semi dengan turunnya limpahan air hujan hingga air itu masuk ke sela-sela pasir. Beritakanlah kegembiraan kepada orang faqir dengan harta yang bisa mengusir kematian.

Ketahuilah, di setiap kesulitan itu ada jeda. Di setiap kebutuhan itu ada pertolongan. Sesungguhnya Allah SWT menghilangkan bencana dengan ketulusan do'a dan kebersihan harapan. Ketahuilah, himpitan dan kesulitan itu menghilangkan kesombongan dan terus menerus mendorong kepada dzikir, syukur dan kewaspadaan berpikir. Maka tenangkanlah hatimu jika kegalauan menerpamu. Lapangkanlah dadamu jika kesulitan menyerangmu. Jangan
putus asa terhadap apa yang telah terjadi dan telah hancur. Ketahuilah, karena tidak ada sesuatu yang abadi selama alam semesta ini berputar.

Semoga kesulitan menjadi lebih ringan bagimu, dan musibah bisa memberikan kebaikan untukmu. Jika hidupmu telah terhimpit dan tak ada lagi alas an yang bisa engkau angkat. Kembalilah kepada Allah SWT. Ketahuilah bahwa kesulitan tak pernah berlangsung terus menerus. Allah SWT pasti memandangmu dengan pandangan kasih dan sayang. Karena dunia ini tidak berada dalam satu keadaan. Karena dunia ini berwarna-warni dan beragam bentuknya. Tidak ada kengerian yang tak pernah selesai. Belenggu akan terbuka dan ikatan akan terlepas. Bersabarlah, berdo'alah dan nantikanlah jalan keluar dari Allah SWT. Ketahuilah, sesungguhnya kesulitan itu akan mampu membuka kejernihan telinga dan mata, serta menajamkan pikiran.
Kesulitan bisa memberi hikmah dan pelajaran. Kesulitan mengajarkan kemampuan untuk memikul beban dan bertahan. Kesulitan menghapuskan dosa. Kesulitan memperbanyak pahala.

Maka, mintalah perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Setiap musibah itu mempunyai tujuan. Berapa kali kita merasa takut, lalu kita berdo'a dan meminta kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT menyelamatkan dan melindungi kita. Berapa kali kita di lilit lapar, lalu Allah memberi makan dan minum untuk kita. Berapa kali kita diterpa kebimbangan dan
keresahan, lalu Allah memberikan kebahagiaan dan kesenangan. Berapa kali kita terjerat dan kita hampir terjatuh dalam kehancuran. Kemudian Allah SWT memberikan jalan untuk bangkit dan berjalan.

Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang Terkenal dengan Pemberiannya. Yang Maha Meberi untuk kebahagiaan hamba-Nya.Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya.

Rabu, April 14, 2010

Surat untuk istriku



Istriku…
Kutilaskan surat ini sebagai rasa cinta kepadamu, sebagai wujud rasa sayang kepada para bidadari kecilku. Yang semua itu adalah anugerah yang teramat besar dari Allah kepadaku… Anugerah yang tidak bisa ternilaikan dengan uang semata.
Istriku… Sudah bertahun kita berumah tangga, pahit manis jalan kehidupan ini telah banyak kita lalui, engkau selalu menemaniku disaat aku susah,senang , sedih atau gembira, yang itu semua membuat aku semakin mengerti akan pengorbanan dirimu. Kutahu, engkau senantiasa mencoba membahagiakanku saat aku dilanda kesedihan dan engkau selalu menyemangatiku disaat aku putus asa. Semua itu membuatku mengerti, bahwa engkau adalah wanita yang kuat yang pernah kutahu. Meski engkau terlihat lelah, seharian berjibaku dengan bidadariku, namun engkau selalu menyambutku disaat aku pulang, membuat makanan kesukaanku dan tak lupa menyeduhkan teh hangatku. Semoga, apa yang telah engkau lakukan dapat memberikan nilai ibadah kepada-Nya. Karena sesungguhnya engkau ibarat seorang Mujahidah didalam rumah tanggaku, yang berjuang untuk kebaikan diriku, dirimu dan bidadariku.

Kutahu terkadang engkau tidak suka dengan tingkahku, namun dengan kelembutanmu, engkau selalu menasehati untuk kebaikan, Maafkan mungkin karena egoku, hingga aku sering mengabaikanmu. Aku tahu, disaat menasehatiku bukan karena engkau membenciku, namun lebih karena engkau menyayangiku.

Istriku… tak terasa, bidadari kecil titipan Illahi telah tumbuh semakin besar. Dengan segala tingkah polahnya, simphoni kelucuan, gemesin, jengkelin adalah nyanyian harian yang mereka lagukan untuk dirimu. Ku tahu, dengan kesabaranmu, engkau selalu merawat mereka dengan kasih sayang, dimana cintamu kepada mereka ibarat bulan menemani malam dan matahari menemani siang.

Engkau tahu, bahwa hidup tidak akan pernah lepas dari ujian dan juga cobaan.Ibarat kapal yang berlayar, kehidupan akan senantiasa menemui masa-masa sulit dan juga menemui masa lapang. Kuharap darimu untuk selalu sabar dan tawakal dalam menghadapi itu semua. Yakinlah, bahwa setiap cobaan akan ada hikmahnya dan setiap cobaan pasti akan ada akhirnya. Bukankan itu semua adalah Janji-Nya?

Istriku….Nikmat dari-Nya adalah nyanyian harian yang terkadang mungkin tidak kita sadari. Bersyukur adalah dzikir pagi soremu, memohon ampun adalah alunan doamu. Kumintakan kepadamu, untuk selalu berdoa akan kebaikanku dan anak-anakku, karena doa ibu akan senantiasa didengar oleh-Nya dan kasihmu selalu menghangatkanku.

Kuingat, Nabi kita bersabda:""Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak gadis lalu ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukkan dia sorga berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya", lalu seseorang bertanya:"Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?", beliau menjawab "Demikian juga dengan dua", lalu orang itu bertanya lagi: "Bagaimana dengan satu wahai Rasulullah?" beliau menjawab "Demikian juga dengan satu" (H.R. Ahmad)

Mudah-mudahan tetesan keringatmu, menjadi saksi atas kebaikanmu, kelak dihari perhitungan. Dan yang kutahu, engkau akan berbuat yang terbaik buatku. Lain itu, kumintakan darimu untuk mendidik bidadariku menjadi mujahidah shaleha,sebagaimana janji kita dahulu, untuk menjadikan rumah tangga sebagai kawah candradimuka generasi rabbani, yang dengan ditanganya rangkaian bunga indah dapat menghiasi taman kehidupan.

Dari Suamimu,
HS

Kamu Elang, bukan ayam

*Kamu Elang, bukan ayam* Dahulu kala, entah gimana cerita awalnya, ada sebutir telor elang yg di erami oleh induk ayam. setelah meneta...