Belum hilang abu yang berdebu
Menari, menyanyi diantara batuan matahari
Dan asap pun berkejaran
Karena isi bumi tak hendak menepi
Pagi itu, deburan ombak menyapa
menggulung tanah berbatu, berdebu
Pagi di Jogya.....
Karena tidur pun harus berjajaran
Karena waktu telah tiba
Adalah tangis, jerit dan rintih
Menorehkan luka memancar duka
Dan awan pun menyelimuti
Karena kasih sayang harus ada
Satu, dua, tiga semua terbilang
Dan gunung pun menegur
sapa akan kesombongan manusia
Untuk kembali, mencari muara sejati
Karena waktu adalah rahasia
Entah kapan akan menegur
dengan teguran yang lebih keras
Karena kita terlalu bodoh
untuk menghayati, merenungi tentang semua yang ada
Dari sini kita mencoba,
bahwa adalah mudah bagiNya untuk berbuat
Menghilangkan apa yang dipunya
Jadi, untuk apa kita berbangga
pada semua yang ada.
Kabil, medio june 06
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamu Elang, bukan ayam
*Kamu Elang, bukan ayam* Dahulu kala, entah gimana cerita awalnya, ada sebutir telor elang yg di erami oleh induk ayam. setelah meneta...
-
Dalam kehidupan berumah tangga, ketentraman, ketenangan dan kasih sayang antara pasutri merupakan target utama.Hal itu bisa jadi merupakan t...
-
Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun berg...
-
Pernah suatu waktu kita memikirkan tentang keinginan dan kita lanjutkan dengan doa dan tindakan, dan suatu waktu lagi kita mengalami bahwa k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar