Kamis, Oktober 30, 2008

Bimbim dan Bombom, sebuah imajinasi harian


Dunia anak-anak adalah dunia imajinasi, konsep kehidupan ini dikenalkan oleh kedua orang tuanya. Ibarat kertas kosong, maka orang tua bisa serta merta memberikan warna warni dalam kehidupannya. Dongeng adalah cara yang digunakan sejak jaman dulu dalam mendidik anak. Cara lama ini masih saya gunakan dalam memberikan pemahaman kepada anak tentang segala sesuatu, tentunya dengan imajinasi saya sendiri dan juga tokoh bikinan saya sendiri. Tokoh itu adalah Bimbim dan Bombom…


Seperti biasa, malam sebelum tidur, Kedua anakku minta diceritakan tokoh kesayangan mereka , Bimbim dan Bombom. Tokoh rekaan saya dalam rangka memberikan tausiah, pelajaran tentang kehidupan secara tidak langsung kepada kedua anakku. Dalam kedua tokoh itu, saya gunakan Bimbim sebagai tokoh yang diidolakan dari si kecil Ghania sedangkan Bombom adalah idola kakaknya.

Cerita malam ini adalah bimbim dan bombom pergi ke pasar… Terinspirasi dari ajakan istri saya untuk belanja kebutuhan dapur di akhir pekan ini, maka saya bercerita kalo tokoh rekaan saya pergi ke pasar bersama ayah bundanya.

Pagi setelah bangun tidur, bimbim dan bombom diajak ayah dan bundanya pergi ke pasar. Bimbim digendong ayah dan bombom digandeng oleh bundanya. Dipasar bombom ditanya oleh bundanya, hayoo dipasar ada apa… sejenak saya biarkan anak – anakku berimajinasi tentang keadaan pasar, kemudian lanjut ceritaku , bombom menjawab ada sayur….. ada buah…. Dan mungkin karena Aisha berimajinasi maka dia menambahi .. ada ikan… ada ayam… ada buku….. ada mobil… Tak mau kalah dengan kakaknya, sang adik menjawab… cucu… emen…. ma’em… he..he.. karena tidak jelas dalam pengucapan susu, permen dan makan.

Setelah itu kulanjutkan cerita kalo di pasar bombom dan bimbim harus mengikuti perintah orang tua, tidak boleh minta ini minta itu…. Dengan bahasa mereka kukenalkan transaksi jual beli antara bundanya dengan penjual sayur, penjual ikan dan lain sebagainya. Dengen bahasa mereka kujelaskan juga mengapa ada penjual dan pembeli dan transaksi keduanya.

Cerita berakhir, si kecil sibuk aja bilang emen… emen… dan sang kakak pun sedikit banyak mengerti apa yang sampaikan ayahnya tentang cerita tadi.

Ya.. cerita sebelum tidur, menjadi salah satu arena saya dalam membimbing , memberi pelajaran secara tidak langsung kepada dua hati saya. Agar nantinya dia bisa lebih memahami tentang arti kehidupan yang terbaik buat dia dan masa depan dia.

Malam makin larut, si kecil sudah 5 watt… sedangkan sang kakak masih cukup pijar, sebelum bobok sang kakak pun bilang…. Bi… besok ceritain Bimbim dan Bombom pulang kampong naik pesawat ya……

Istri saya yang sedari tadi membaca buku, cuman tersenyum mendengar… Nha lho……


Created By:
Herry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Elang, bukan ayam

*Kamu Elang, bukan ayam* Dahulu kala, entah gimana cerita awalnya, ada sebutir telor elang yg di erami oleh induk ayam. setelah meneta...